Rabu, 02 Mei 2018

MASALAH DI INDONESIA


Indonesian merupakan negara dengan penduduk terpadat atau terbanyak nomor empat didunia. Sekitar 260.580.730 jiwa dengan rasio 3,5 % dari jumlah penduduk dunia dengan kepadatan sebesar 137 jiwa per km² . Menurut CIA World Factbook. Indomesia memiliki kepadatan penduduk terutama didaerah kota kota besar . Dengan jumlah penduduk yang cukup padat menjadikan indonesia memilik masalah masalah sosial.masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur kebudayaan atau masyarakat yang dapat membehayakan kehiduapan kelompok sosial. Masalah sosial dikategorika menjadi 4 yaitu sala h satunya Faktor Ekonomi . Faktor ekonomi disini meliputi : Kemiskinan , Pengangguran dan lain lain.
 Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah/negara indonesia adalah kemiskinan, dan sampai saat ini pemerintah belum mampu menghadapi  permasalahan tersebut, padahal setiap mereka yang memimpin Negara Indonesia selalu membawa kemiskinan sebagai misi utama mereka disamping misi-misi yang lain.
Remi dan Tjiptoherijanto (2002:1), mengatakan bahwa upaya menurunkan tingkat kemiskinan telah dimulai awal tahun 1970-an diantaranya melalui program Bimbingan Masyarakat (Bimas) dan Bantuan Desa (Bandes). Tetapi upaya tersebut mengalami tahapan jenuh pada pertengahan tahun 1980-an, yang juga berarti upaya penurunan kemiskinan di tahun 1970-an tidak maksimal, sehingga jumlah orang miskin pada awal 1990-an kembali naik. Disamping itu kecenderungan ketidakmerataan pendapatan melebar yang mencakup antar sektor, antar kelompok, dan ketidakmerataan antar wilayah.
Kondisi kemiskinan Indonesia semakin parah akibat krisis ekonomi pada tahun 1998. Namun meskipun pertumbuhan ekonomi yang sempat menurun akibat krisis dapat teratasi dan dapat dipulihkan, kemiskinan tetap saja sulit untuk ditanggulangi. Pada tahun 1999,  27% dari total penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebanyak 33,9% penduduk desa dan 16,4% penduduk kota adalah orang miskin. Krisnamurthi dalam Nyayu Neti Arianti, dkk, (2004:3)
 Faktor yang menyebabkan kemiskinan diantaranya: SDM, SDA, Sistem, dan juga tidak terlepas dari sosok pemimpin, sehingga dimensi tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
 Salah satu kasus ,Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,58 juta orang atau 10,12% pada September 2017, angka itu turun jika dibandingkan dengan Maret yang sebesar 27,77 juta orang atau 10,64%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, tingkat kemiskinan menurut pulau di Indonesia sampai September 2017 masih terpusat di Indonesia bagian Timur, yakni Maluku dan Papua dengan persentase 21,23%.  Sedangkan persentase di Sumatera sebesar 10,44%, Jawa sebesar 9,38%, Sulawesi sebesar 10,93%, dan Bali dan Nusa Tenggara sebesar 14,17%.
           Jika dilihat dari jumlah penduduk miskin, Suhariyanto menyebutkan Jawa masih mendominasi dengan jumlah 13,94 juta orang dan terendah di Kalimantan dengan jumlah 0,98 juta atau 980.000 orang."Tapi kalau jumlah penduduk miskin yang terbesar ada di Jawa karena penduduknya banyak yaitu sebesar 13,94 juta sementara yang terendah di Kalimantan yaitu 0,98 juta orang," ungkap dia.
          Untuk Sumatera berjumlah 5,97 juta orang, Sulawesi berjumlah 10,93 juta orang, Bali Nusa Tenggara berjumlah 2,06 juta orang, dan Maluku-Papua berjumlah 1,52 juta orang.
"Menurut kota dan desa, bahwa persentase penduduk miskin di pedesaan selalu lebih tinggi dibanding perkotaan. Sehingga kalau mau berantas kemiskinan perlu perhatian khusus ke pedesaan, dengan memperhatikan karakteristik penduduk miskin di pedesaan, di mana mayoritas bekerja di sektor pertanian," tambah dia.
          Pria yang akrab disapa Kecuk ini menyebutkan, selama Maret-September 2017 garis kemiskinan itu Rp 387.160 per kapita per bulan. Dari angka tersebut, komposisinya bahwa kontribusi utama adalah garis kemiskinan makanan yaitu 73,35%.
"Ini memberikan pesan bahwa supaya tidak terjadi gejolak penduduk miskin, stabilitas bahan makanan harus dijaga, komoditas penting yang perlu dijaga yaitu beras, rokok, daging sapi,
"Kalau komoditas bukan makanan itu perumahan dengan sumbangannya 8,79% dan listrik 3,85%," tutup dia.[1]
           Dalam kamus Poerwadarminta (1976), pengertian kata miskin adalah tidak berharta benda, serba kurang. Sedangkan pengertian kemiskinan adalah perial miskin, kemelaratan dan kepapaan. Kemiskinan adalah keadaan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum.
          Robert Chambers (1987), menyatakan bahwa kemiskinan sebagai keadaan kekurangan, namun bukan hanya itu, kemiskinan adalah kekurangan untuk yang banyak dan kemakmuran untuk yang sedikit. Kemiskinan dianggap sebagai peristiwa sosio-ekonomi dimana sumber daya yang ada digunakan untuk memuaskan keinginan yang sedikit sedangkan yang banyak tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri.
         Menurut Ismail Arianto,dkk. (1988), dalam buku Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, dikatakan bahwa kemiskinan merupakan salah satu masalah yang paling berpengaruh terhadap timbulnya masalah sosial. Masalah sosial adalah salah suatu keadaan yang terjelma dimana masyarakat merasakan adanya ancaman yang menyangkut banyak orang.
       Pudjiwati Sajogyo (1985) dalam bukunya Sosiologi Pembangunan, menyatakan bahwa kemiskinan merupakan salah satu penyebab rendahnya kualitas penduduk Indonesia, disamping faktor lain seperti tingkat produktivitas, pendidikan, kesehatan, dan keadaan sosial lainnya.
            Kemiskinan adalah keadaan ketidak mampuan masyarakat untuk memenuhi  seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan yang disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. kemiskinan disebut sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya tingkat peebedaan materi dengan golongan elit yang mempunyai standar kehidupan yang berkecukupan.Standar kehidupan yang rendah  tampaknya berpengaruh langsung terhadap tingkat keadaan kesehatan kehidupan moral, dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin.
 Indonesia masih termasuk negara yang mempunyai tingkat kemiskinan yang tinggi. Kemiskinan sangat berpengaruh terhadap lingkungan . Bahkan penduduk miskin akan cenderung mencari lahan lahan konservasi sebagai pemukiman yang seharusnya sebagai kawasan penyangga dan mengakibatkan ketidakseimbangan alam. Bahkan jika tidak ada sumber penghasilan mereka akan menggunakan kawasan terlarang sebagai  tempat pemenuhan kebutuhan.
Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan memperbaiki kehidupan, dan yang lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan secara terbatas. Kemiskinan menyebabkan masyarakat desa rela mengorbankan apa saja demi keselamatan hidup, kemiskinan menyebabkan banyak orang melakukan prilaku menyimpang, harga diri diperjual belikan hanya untuk mendapatkan makan
Selain itu kemiskinan terjadi karena danya faktor pendorong . Faktor pendorong nya antara lain adalah :
·         1. Pendidikan rendah
·         2. Malas bekerja
·         3. Keterbatasan sumber alam
·         4. Terbatasnya lapangan kerja
·         5. Beban keluarga
·         6. Kepadatan penduduk
Karena keadaan masyarakat yang beragam ditambah kemajuan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang masih lemah terkadang juga sering dipengaruhi oleh kebijakan luar negri, apalagi turunya penghasilan dari sektor pertanian juga termasuk faktor pendorong terjadinya kemiskinan terbesar ketiga diindonesia.
Untuk menanggulangi ancaman ancaman dan dampak negatif yang tidak diinginkan , maka permasalahan ini harus cepat ditangani . Upaya yang dilakukan untuk meanggulangi kemiskinan adalah :
·         1. Pemerataan  pembagian pendapatan
·         2. Penyebaran pembangunan diseluruh daerah
·         3. Memberikan bantuan
·         4. Melakukan pendekatan pembelajaran penyadaran secara terus menerus
·         5. Membangun kesadaran masyarakat
·         6. Memberikan lapangan kerja
·         7. Memberikan kesempatan pendidikan
·         8. Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar.
·         9. Pemberdayaan masyarakat.

MASALAH DI INDONESIA

Indonesian merupakan negara dengan penduduk terpadat atau terbanyak nomor empat didunia. Sekitar 260.580.730 jiwa dengan rasio 3,5 %...